PENGGUNAAN ASAS-ASAS PEMERINTAHAN
YANG BAIK DALAM
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Hukum Administrasi
Negara
Dosen Pengampu:
Danang Tunjung Laksono, S.pd, M.pd
DisusunOleh: 5B
MithaYuniAstuti
A220100076
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Arti penting dan fungsi asas-asas
umum pemerintahan yang layak bagi administrasi negara adalah sebagai pedoman
dalam penafsirkan dan penerapan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
sumir, samar atau tidak jelas, juga untuk membatasi dan menghindari kemungkinan
administrasi negara mempergunakan freies ermessen yang jauh menyimpang
dari ketentuan Undang-Undang. Bagi masyarakat, sebagai pencari keadilan,
asas-asas umum pemerintahan yang layak dapat digunakan sebagai dasar gugatan.
Bagi hakim Tata Usaha Negara, dapat digunakan segabai alat menguji dan
membatalkan keputusan yang dikeluarkan pejabat Tata Usaha Negara dan asas-asas
umum pemerintahan yang layak juga berguna bagi badan legislatif dalam merancang
Undang-Undang. Pelaksanaan sistem
pemerintahan di negara kita tentu didasarkan pada asas-asas umum pemerintahan
yang layak. Maka dari itu apabila terjadi akibat hukum yang merugikan dari
adanya penetapan tertulis dari Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara,
lebih-lebih bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik, orang
atau badan hukum perdata yang kepentingannya dirugikan dapat mengajukan gugatan
ke pengadilan untuk mendapat keputusan. Berdasarkan
latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi Permasalahan dalam
tulisan ini akan adalah bagaimana arti penting Asas-asas Umum Pemeritahan yang
Baik dalam penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara?
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Asas-Umum
Pemerintahan yang Baik
Crince Le Roy mengemukakan sebelas (11) butir asas pemerintahan yang baik
dan Kuntjoro Purbopranoto menambahkan dua (2) butir, jadi totalnya menjadi tiga
belas (13),yaitu : asas kepastian hukum, asas
keseimbangan, asas kesamaan dalam mengambil keputusan, asas bertindak cermat,
asas motivasi dalam setiap keputusan, asas larangan mencampuradukkan
kewenangan, asas permainan yang layak, asas keadilan atau kewajaran, asas menanggapi penghargaan yang wajar,
asas meniadakan akibat keputusan yang batal, asas perlindungan atas pandangan
hidup pribadi, asas kebijaksanaan dan asas penyelenggaraan kepentingan umum.
Secara resmi Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik di Indonesia menurut
penjelasan Pasal 53 UU No. 9 Tahun 2004 mengacu pada UU No, 28 Tahun 1999,
yaitu terdiri dari asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas
proporsionalitas, asas profesionalitas, asas akuntabilitas, asas tertib
penyelenggaraan negara dan asas kepentingan umum.
2.
Asas-asas
Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB) Dalam Penyelesaian Sengketa TUN
Penggunaan asas-asas ini dalam pengujian KTUN disesuaikan dengan
ketentuan pasal 53 UU PTUN, yaitu meliputi meliputi 3 (tiga) aspek yaitu :
1. Aspek
kewenangan, yaitu meliputi hal berwenang, tidak berwenang atau melanggar kewenangan.
2. Aspek
Substansi/Materi, yaitu meliputi pelaksanaan atau penggunaan kewenangannya
apakah secara materi/substansi telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Aspek
Prosedural, yaitu apakah prosedur pengambilan Keputusan Tata Usaha Negara yang
disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan kewenangan
tersebut telah ditempuh atau tidak. Berdasarkan beberapa asas yang telah
disebutkan sebagai dasar penetapan KTUN, baik dari mulai persiapan hingga
keputusan tersebut ditetapkan, akan sangat berguna bagi hakim PTUN dalam
menyelesaikan sengketa TUN di Inodnesia. Walaupun keberadaan AAUPB secara
yuridis belum diakui semuanya dalam sistem hukum Indonesia, namun secara
intelektual hakim bisa bertindak lebih rasional dalam memutuskan suatu perkara,
hal ini akan sangat tepat sekali kalau sengketa TUN yang dihadapi belum diatur
dalam UU atau masih multitafsir tentang dasar hukumnya.
B. PENUTUP
Asas-Asas Umum Penyelenggaranaan Pemerintahan yang Baik (AAUPB), dapat
dipahami sebagai asas-asas umum yang dijadikan sebagai dasar dan tata cara
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak, baik, dan adil, dengan cara yang
demikian penyelenggaraan pemerintahan itu menjadi baik, sopan, adil, dan terhormat,
bebas dari kezaliman, pelanggaran peraturan, tindakan penyalahgunaan wewenang
dan tindakan sewenang-wenang. Paling utama adalah asas-asas ini akan lebih
menjamin hak warga negara dan juga sebagai bentuk penjaminan dari pelaksanaan
kesejahteraan bagi rakyat.
C.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Zairin. 2007. Hukum
Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar